Halaman

    Social Items



Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan berdakwah lewat media sosial ini, di antaranya:
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
1. Niat, ini penting, bahkan lebih penting dari amal saleh itu sendiri. Maka, hendaknya dilakukan dengan ikhlas, ber-mujahadah (bersungguh-sungguh) melawan niat riya’, pamer, ingin dipuji, atau dapat like banyak dan lain-lain. Mengapa harus ber-mujahadah? Karena mengikhlaskan niat itu tidak mudah.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
2. Memastikan bahwa pesan, ilmu atau nasihat itu dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, terdapat dalil yang mendukungnya dari Al-Qur’an, Sunnah dan perkataan para sahabat. Standar ilmiah bisa dirangkum dengan ungkapan: “Shahih secara riwayat dan benar secara istinbath“. Terkadang, seseorang menukil dalil dari Al-Qur’an atau hadis, tapi cara pendalilannya, tafsirnya, atau pemahamannya tidak sesuai dengan kaidah-kaidah syar’i. Oleh karena itu, ini juga harus diwaspadai. Akan lebih selamat jika kita memakai pendalilan atau tafsir para ulama yang kredibel dalam memahami dalil-dalil syar’i.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
3. Menjaga amanah ilmiah. Hendaknya selalu berusaha mencantumkan sumber dari mana ilmu atau faedah itu didapatkan, tanpa mengedit sumber dan mengklaim ilustrasi sebagai miliknya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
4. Hendaknya tidak menuliskan sesuatu yang bersinggungan dengan syubhat dan masalah ilmiah yang memiliki tingkat kesulitan diluar kapasitas kita, sehingga akan memunculkan debat kusir yang tidak bermanfaat.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
5. Menjaga akhlak mulia. Walaupun dalam bentuk tulisan, hendaknya tetap memperhatikan sopan santun dan etika, tidak mengandung celaan, kata-kata kasar dan bermuatan menjatuhkan kehormatan orang lain.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
6. Mempertimbangkan maslahat dan mafsadat serta tepat sasaran.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
7. Tidak mudah berfatwa, karena fatwa memiliki kehormatan yang tidak boleh dilakukan sembarang orang. Sehingga dikatakan, “Orang yang paling berani berfatwa, adalah orang yang paling sedikit ilmunya”.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
8. Hal yang paling ditekankan adalah mampu melaksanakan apa yang dibagikan di media sosial, jangan asal membagikan ilmu namun diri sendiri tidak mengamalkannya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semoga beberapa poin di atas bisa menjadi pertimbangan sebelum membagikan ilmu lewat media sosial. Semoga bermanfaat

Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Berdakwah Lewat Media Sosial

Let's Hijrah ~


Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan berdakwah lewat media sosial ini, di antaranya:
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
1. Niat, ini penting, bahkan lebih penting dari amal saleh itu sendiri. Maka, hendaknya dilakukan dengan ikhlas, ber-mujahadah (bersungguh-sungguh) melawan niat riya’, pamer, ingin dipuji, atau dapat like banyak dan lain-lain. Mengapa harus ber-mujahadah? Karena mengikhlaskan niat itu tidak mudah.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
2. Memastikan bahwa pesan, ilmu atau nasihat itu dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, terdapat dalil yang mendukungnya dari Al-Qur’an, Sunnah dan perkataan para sahabat. Standar ilmiah bisa dirangkum dengan ungkapan: “Shahih secara riwayat dan benar secara istinbath“. Terkadang, seseorang menukil dalil dari Al-Qur’an atau hadis, tapi cara pendalilannya, tafsirnya, atau pemahamannya tidak sesuai dengan kaidah-kaidah syar’i. Oleh karena itu, ini juga harus diwaspadai. Akan lebih selamat jika kita memakai pendalilan atau tafsir para ulama yang kredibel dalam memahami dalil-dalil syar’i.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
3. Menjaga amanah ilmiah. Hendaknya selalu berusaha mencantumkan sumber dari mana ilmu atau faedah itu didapatkan, tanpa mengedit sumber dan mengklaim ilustrasi sebagai miliknya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
4. Hendaknya tidak menuliskan sesuatu yang bersinggungan dengan syubhat dan masalah ilmiah yang memiliki tingkat kesulitan diluar kapasitas kita, sehingga akan memunculkan debat kusir yang tidak bermanfaat.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
5. Menjaga akhlak mulia. Walaupun dalam bentuk tulisan, hendaknya tetap memperhatikan sopan santun dan etika, tidak mengandung celaan, kata-kata kasar dan bermuatan menjatuhkan kehormatan orang lain.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
6. Mempertimbangkan maslahat dan mafsadat serta tepat sasaran.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
7. Tidak mudah berfatwa, karena fatwa memiliki kehormatan yang tidak boleh dilakukan sembarang orang. Sehingga dikatakan, “Orang yang paling berani berfatwa, adalah orang yang paling sedikit ilmunya”.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
8. Hal yang paling ditekankan adalah mampu melaksanakan apa yang dibagikan di media sosial, jangan asal membagikan ilmu namun diri sendiri tidak mengamalkannya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semoga beberapa poin di atas bisa menjadi pertimbangan sebelum membagikan ilmu lewat media sosial. Semoga bermanfaat

No comments