Halaman

    Social Items



Istri Yang Tidak Bersyukur Dibenci Oleh Allah

Istri yang shalihah, banyak bersyukur kepada Allah kemudian bersyukur untuk memulai. Seorang suami wajib memberikan nafkah kepada yang sesuai dengan kemampuannya. Allah Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya:

لينفق ذو سعة من سعته ومن قدر عليه رزقه فلينفق مما آتاه الله لا يكلف الله نفسا إلا ما آتاها سيجعل الله بعد عسر يسرا.

“ Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah sesuai dengan kemampuannya. Dan orang-orang yang meminta rezekinya meminta nafkah dari harta yang diberikan Allah meminta. Allah tidak memikulkan beban kepada siapa pun yang diizinkan. Allah kelak akan memberikan kelapangan dari kesempitan ”(QS. Ath Thalaq: 7).

Jika suami tidak dapat memberikan nafkah kecuali sedikit saja, pulanglah dalam ayat ini, “ Allah tidak memikulkan beban kepada siapa pun yang mau ”. Maka ia tidak dibebani untuk memberikan nafkah dengan nominal tertentu yang diperlukan itu di luar kemampuannya. Karena itu, ia tetap bersabar atas sempitnya rezeki.

Demikian pula sang istri, selalu menunggu qana'ah (cukup dengan rezeki yang disediakan Allah) dan bersyukur kepada Allah ta'ala, serta bersyukur kepada suami bagaimana pun cara bernafas yang diberikan. Karena Allah ta'ala, membenci istri yang tidak bersyukur kepada pemberi bantuan. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

لا ينظرُ اللَّهُ إلى امرأةٍ لا تشكُرُ لزوجِها وَهيَ لا تستَغني عنهُ

" Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak bersyukur atas pertimbangan, dan ia tidak setuju dengan apa yang diberikan " (HR. An Nasa'i no. 9086, Al Baihaqi dalam Sunanul Kubra [7/294], dishahihkan Al Albani dalam Shahih Di Targhib no. 1944).
Makna Allah tidak akan melihat mereka maksudnya mereka mendapat murka dari Allah. Ath Thabari menjelaskan:

ولا ينظر إليهم ، يقول: ولا يعطف عليهم بخير ، مقتًا من الله لهم

“[Allah tidak melihat mereka] Allah tidak memberikan kasih sayang kepada mereka, dan mereka mendapat murka dari Allah” ( Tafsir Ath Thabari , 6/528).
Sebagai Sam'ani juga menjelaskan:

{وَلَا ينظر إِلَيْهِم يَوْم الْقِيَامَة} يَعْنِي: لَا ينظر إِلَيْهِم بِالرَّحْمَةِ

“[Allah tidak memandang mereka di hari kiamat] maknanya Allah tidak memandang mereka dengan pandangan rahmah” ( Tafsir As Sam'ani , 334).

Dan sifat kurang bersyukur kepada suami, merupakan hal yang lebih banyak terjadi pada diri wanita, sehingga membuat mereka menjadi lebih populer. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أكْثَرُ أهْلِهَا النِّسَاءُ ، يَكْفُرْنَ قيلَ: أيَكْفُرْنَ باللَّهِ؟ قال: يكفرن العشير, ويكفرن الإحسان, لو أحسنت إلى إحداهن الدهر, ثم رأت منك شيئا, قالت: ما رأيت منك خيرا قط

" Diperlihatkan kepadaku neraka, dan aku melihat sebagian besar penduduknya adalah wanita". Para wanita bertanya: "Apakah karena mereka kufur kepada Allah?". Nabi menjawab: “Karena mereka kufur kepada suami mereka dan kufur demi kebaikan suami mereka. Jika membawa para suami, maka haruslah meminta istri kamu sepanjang waktu, kemudian sang istri melihat satu keburukan dari dirimu, maka sang istri akan mengatakan: aku tidak pernah melihat kebaikan dari dirimu ”(HR. Bukhari no. 29, Muslim no. 907).

Maka bersyukur dengan apa yang diberikan kepada suami dan tidak perlu meminta yang cukup dengan rezeki Allah yang diberikan melalui pemberian.

Semoga Allah memberi taufiq.

Istri Yang Tidak Bersyukur Dibenci Oleh Allah

Let's Hijrah ~


Istri Yang Tidak Bersyukur Dibenci Oleh Allah

Istri yang shalihah, banyak bersyukur kepada Allah kemudian bersyukur untuk memulai. Seorang suami wajib memberikan nafkah kepada yang sesuai dengan kemampuannya. Allah Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya:

لينفق ذو سعة من سعته ومن قدر عليه رزقه فلينفق مما آتاه الله لا يكلف الله نفسا إلا ما آتاها سيجعل الله بعد عسر يسرا.

“ Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah sesuai dengan kemampuannya. Dan orang-orang yang meminta rezekinya meminta nafkah dari harta yang diberikan Allah meminta. Allah tidak memikulkan beban kepada siapa pun yang diizinkan. Allah kelak akan memberikan kelapangan dari kesempitan ”(QS. Ath Thalaq: 7).

Jika suami tidak dapat memberikan nafkah kecuali sedikit saja, pulanglah dalam ayat ini, “ Allah tidak memikulkan beban kepada siapa pun yang mau ”. Maka ia tidak dibebani untuk memberikan nafkah dengan nominal tertentu yang diperlukan itu di luar kemampuannya. Karena itu, ia tetap bersabar atas sempitnya rezeki.

Demikian pula sang istri, selalu menunggu qana'ah (cukup dengan rezeki yang disediakan Allah) dan bersyukur kepada Allah ta'ala, serta bersyukur kepada suami bagaimana pun cara bernafas yang diberikan. Karena Allah ta'ala, membenci istri yang tidak bersyukur kepada pemberi bantuan. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

لا ينظرُ اللَّهُ إلى امرأةٍ لا تشكُرُ لزوجِها وَهيَ لا تستَغني عنهُ

" Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak bersyukur atas pertimbangan, dan ia tidak setuju dengan apa yang diberikan " (HR. An Nasa'i no. 9086, Al Baihaqi dalam Sunanul Kubra [7/294], dishahihkan Al Albani dalam Shahih Di Targhib no. 1944).
Makna Allah tidak akan melihat mereka maksudnya mereka mendapat murka dari Allah. Ath Thabari menjelaskan:

ولا ينظر إليهم ، يقول: ولا يعطف عليهم بخير ، مقتًا من الله لهم

“[Allah tidak melihat mereka] Allah tidak memberikan kasih sayang kepada mereka, dan mereka mendapat murka dari Allah” ( Tafsir Ath Thabari , 6/528).
Sebagai Sam'ani juga menjelaskan:

{وَلَا ينظر إِلَيْهِم يَوْم الْقِيَامَة} يَعْنِي: لَا ينظر إِلَيْهِم بِالرَّحْمَةِ

“[Allah tidak memandang mereka di hari kiamat] maknanya Allah tidak memandang mereka dengan pandangan rahmah” ( Tafsir As Sam'ani , 334).

Dan sifat kurang bersyukur kepada suami, merupakan hal yang lebih banyak terjadi pada diri wanita, sehingga membuat mereka menjadi lebih populer. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أكْثَرُ أهْلِهَا النِّسَاءُ ، يَكْفُرْنَ قيلَ: أيَكْفُرْنَ باللَّهِ؟ قال: يكفرن العشير, ويكفرن الإحسان, لو أحسنت إلى إحداهن الدهر, ثم رأت منك شيئا, قالت: ما رأيت منك خيرا قط

" Diperlihatkan kepadaku neraka, dan aku melihat sebagian besar penduduknya adalah wanita". Para wanita bertanya: "Apakah karena mereka kufur kepada Allah?". Nabi menjawab: “Karena mereka kufur kepada suami mereka dan kufur demi kebaikan suami mereka. Jika membawa para suami, maka haruslah meminta istri kamu sepanjang waktu, kemudian sang istri melihat satu keburukan dari dirimu, maka sang istri akan mengatakan: aku tidak pernah melihat kebaikan dari dirimu ”(HR. Bukhari no. 29, Muslim no. 907).

Maka bersyukur dengan apa yang diberikan kepada suami dan tidak perlu meminta yang cukup dengan rezeki Allah yang diberikan melalui pemberian.

Semoga Allah memberi taufiq.

No comments